Sejak lahir manusia sudah memiliki dasar pengembangan diri secara alami, dengan dasar itulah kita mulai belajar tertawa, tengkurap, terlentang, duduk, merangkak, berdiri hingga berjalan. Itulah awal kita untuk berlari untuk menjadi gravitasi.

Saat itulah memperluas eksperimen untuk terus mengasah kemampuan diri dari rasa ingin tahu untuk membuat daya tarik bagi orang yang berada disekeliling.

Mulai dari memahami kata perkata dari lidah yang kecil lucu nan imut itu untuk menambah pengetahuan dalam mengembangkan rasa ingin tahu yang tinggi. Mulai dari pertanyaan yang sering di anggap sepeleh ternyata menjadi pedoman untuk belajar mereka.

Eksplorasi dasar Gravitasi



Balita sangat suka memainkan air karena ingin tahu lingkungan sekitar menjadi Gravitas untuk di eksplor. Bagi orang tua jangan dilarang buah hati untuk bermain air ternyata bermain air memiliki manfaat :

• Mengembanhkan fisik
Biasanya sikecil memainkan air dengan di ciprat, di tepuk-tepuk bahkan sampai di tujuangkan. Hal ini menjadi pendorong si kecil untuk mengembangkan koordinasi tangan, mata dan juga ketangkasan dari tangan

• Mengendalikan emosi
Dengan berendam di air hangat pasti membuat tenang dan nyaman suasana. Aktivitas menyiram, menyiratkan, dan menghentakkan kaki merupakan wujud eskpresi dari emosi sang anak.

• Mengembangkan kreativitas
Bermain air secara alamiah membuat ide baru yang dilakukan dengan air sama halnya seperti berimajinasi dengan permainan nya.

• Belajar memecahkan masalah
Mulai dari benda tengelam, benda mengapung semua itu mempunyai jawaban ilmiah mengapa hal itu bisa terjadi bermain air si kecil mampu memecahkan permasalahan tersebut.

• Membuat tahan dan kuat terhadap penyakit
Sikecil menjadi lebih kuat dan tahan terhadap penyakit karena kebersihan merupakan pangkal dari kesehatan dengan bermain air anak diajarkan untuk mencuci tangan, membersihkan badan jika kotor untuk mencegah timbulnya penyakit.


Tahap menjadi Gravitasi



untuk mencapai semua itu ada beberapa tahan-tahap yang akan di lewati. Berikut 4 tahapan yang akan dilewati untuk menjadi gravitasi.

Pada usia 7 tahun pertama (0-7 tahun) :
Anak sebagai raja. Zona merah merupakan zona larangan, jangan memarahi, dan banyak larangan. Pahami anak bahwa saat masa ini perkembangan akan otak kanannya.

Pada usia 7 tahun kedua (7-14 tahun):
Perlakuan anak pembantu. Zona kuning merupakan zona berhati-hati dan waspada. Latihlah anak untuk mandiri, awali dengan menyuruh mengurus diri, mencuci piring, pakaian, menyetrika, dan masih banyak pengalaman mandiri akan bermanfaat untuk masa depannya.

Pada usia 7 tahun ketiga (14-21 tahun):
Perlakuan anak sebagai sahabat. Zona hijau merupakan dibolehkan. Masa ini anak sudah bisa dilepas sebagai duta keluarga.

Pada usia 7 tahun keempat (21-28 tahun):
Perlakuan anak sebagai pemimpin. Zona biru artinya anak siap melangkah untuk menuju masa depan yang mereka inginkan dan siap untuk mencari Romoe dan Juliet nya masing-masing.

Kemampuan yang kita miliki mampu menjadi gravitasi yang bisa bermanfaat bagi orang disekeliling atau menjadi motivasi.

Mengembangkan Diri Menjadi Gravitas dengan Luna Smartphone

Dengan Luna Smartphone kita bisa memberikan eksplor lebih terhadap kemampuan yang ingin kita kembangkan sebagai wujud gravitasi.

Dibekali Chipset tanaga tangguh Qualcomm Snapdragon 801 quad core 2.5 ditambah lagi RAM 3 GB yang menambah penompang kekuatan serta di lengkapi dengan penyimpanan besar 64 GB.

Bukan hanya itu saja Kamera jepretan yang di hasilkan Luna setara dengan iPhone 6 bisa menangkap perkembangan diri untuk menjadi ekspresi gravitasi disekeliling mu.

#BeTheGravitasy #SmartphoneLuna


Referensi :
1. Luna.id
2. Ibudanmama.com
3. Suarakawan.com
4. facebook.com/story.php?story_fbid=10209021094786865&id=1302212105